Skip to main content

Featured

DIY: Easy Pop Up Birthday Card

Illustrated by Iim Nisak Few weeks ago I received a present from my friend. It's an amirugumi doll that she made by herself. It felt different receiving a bought present and a handmade present. Of course I'm grateful for both presents. But I feel more loved and appreciated because my friend put so much efforts in making the present for me. A special customize present just for me. So, here I'm gonna make birthday card for my friend. It's very simple that even a beginner can make it. Although it's simple, of course it's still contained much love from us. Prepare the tools and materials below: 1. Cardstock size 19 cm x 31 cm 2. Cardstock size 21 cm x 33 cm 3. Origami paper 4. Ruler 5. Pen 6. Glue 7. Scissor Fold the cardstock size 19 cm x 31 cm into half and draw the pattern. Cut the 1st level, fold it upward, then fold it inside. When you open the paper, you'll see the 1st level pop up. Cut the 2nd level. IMPORTANT: only cut the upper part of the paper. Fold i...

My Last Night with Him



Illustration by Iim Nisak
 


Langit malam Jakarta terlihat cerah. Bintang yang biasanya tidak terlihat, bisa terlihat dari tempatku duduk. Aku sedang di sebuah restoran yang berada di rooftop sebuah gedung setinggi 50 lantai. Aku menghela napas pelan untuk menikmati udara yang sedikit lebih segar karena berada di tempat yang tinggi. Aku juga menghela napas pelan untuk menenangkan pikiranku.

So, when is your flight?” tanyaku pelan pada pria yang ada di sampingku.

Next Monday at 1 pm” jawab pria itu.

I don’t think I’ll be able to come to airport then” kataku sambil berusaha membaca raut wajahnya.

It’s okay” jawabnya singkat sambil tersenyum tipis.

Malam ini bisa jadi malam pertemuan terakhir kami. Pria ini, yang saat ini mengajakku makan malam romantis, akan berpamitan untuk kembali ke negara asalnya. Beberapa bulan ini kami menjalin hubungan dekat. Malam ini bisa jadi malam berakhirnya hubungan dekat kami.

What about us?” tanyaku setelah berusaha memberanikan diri.

I don’t think I’ll be able to have long distance relationship. Spain and Jakarta is just too far. Let the time answer what will happen to us next” jawabnya sambil merengkuh tanganku.

I’m happy being with you. I’m happy knowing about you. I just don’t want to make empty promises to you. I don’t want to make you wait for me. Because I don’t know whether I’m gonna come back or not” tambahnya lagi, seolah bisa membaca perasaanku yang masih berharap agar kami tetap bersama.

Kami kembali terdiam. Saling menggenggam tangan. Aku berusaha mencerna kata-katanya. Aku berusaha memahami sudut pandangnya. Aku merasa dia egois karena tidak mau berusaha atau paling tidak mencoba. Tetapi aku juga merasa diriku egois karena ingin memaksakan kehendakku.

You know I’ll still be there when you need me. I’m still your friend” kata pria itu berusaha menyemangati.

Yes, me too. I’ll still be here when you need me. Because I’m still your friend” kataku menambahi.

That was my last night with him. Perkenalan tidak terduga saat duduk bersebelahan di kereta menuju Jogja ditutup dengan makan malam romantis di gedung pencakar langit Jakarta. Sebuah hubungan yang tidak pernah terbayang akan terjadi padaku. Sangat singkat tetapi aku belajar banyak hal tentang diriku. Ternyata, bisa semudah itu aku jatuh cinta.


Comments

Popular Posts