|
Illustration by Iim Nisak |
It’s Okay to Not be Okay adalah drama di tahun 2020 yang sangat ditunggu oleh penggemar drama Korea. Terutama ditunggu oleh para penggemar Kim Soo Hyun, karena ini adalah drama pertamanya setelah vakum beberapa tahun setelah mengikuti wajib militer. Kim Soo Hyun berperan sebagai tokoh utama laki-laki, Moon Kang Tae, berdampingan dengan Seo Ye Ji, berperan sebagai Ko Moon Young, tokoh utama perempuan.
Bukan hanya nama besar pemeran utamanya yang menarik perhatian, tetapi juga tema yang diangkat dalam drama ini. Sutradara Park Shin-Woo dan penulis naskah Jo Yong berkolaborasi membuat drama dengan tema kesehatan mental yang masih belum banyak diceritakan dalam drama. Meskipun mengangkat tema yang cukup serius, alur drama ini dibawakan dengan santai. Ada banyak guyonan ringan yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, romansa percintaan, beberapa adegan sedikit
thriller, dan tentunya banyak adegan mengharu biru. Hal ini membuat drama dengan total 16 episode ini, selalu membuat penasaran dan tidak membosankan.
Cerita berpusat pada tokoh utama Moon Kang Tae dan Ko Moon Young yang masing-masing memiliki trauma di masa kecil. Moon Kang Tae memiliki seorang kakak dengan autisme bernama Moon Sang Tae, sehingga dia harus merawat kakaknya sejak dia masih kecil. Di dalam hatinya dia terbebani, tetapi tidak pernah mengungkapkan yang dia rasakan. Dia selalu membantu orang lain, tetapi sebenarnya dia sering menekan perasaannya dan mengalah untuk kepentingan orang lain.
Berkebalikan dengan Moon Kang Tae, Ko Moon Young adalah seorang penulis yang selalu tampil percaya diri dan selalu
straightforward dengan apa yang dia rasakan dan pikirkan. Meski begitu, Ko Moon Young menyimpan trauma dari masa kecilnya. Ibunya meninggal di ruang bawah tanah rumahnya saat dia masih kecil. Yang dia tahu, ibunya meninggal karena dibunuh oleh ayahnya. Setelah membunuh ibunya, ayahnya berusaha untuk membunuh Ko Moon Young kecil. Itulah kenapa, Ko Moon Young sangat membenci ayahnya dan menganggap ayahnya telah meninggal.
Setiap episodenya, diceritakan perjalanan Moon Kang Tae dan Ko Moon Young menghadapi trauma masa kecil mereka. Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan banyak orang dengan cerita trauma yang berbeda dan kondisi kesehatan mental yang beragam. Ada Kwon Gi Do, seorang pemuda anak dari politikus terkenal yang sering memamerkan alat kelaminnya ke orang lain. Ada Yoo Sun Hae yang memiliki beberapa identitas dalam dirinya. Ada Kan Pil Wong, seorang mantan anggota militer yang menderita PTSD (
Post-traumatic Stress Disorder). Dan beberapa karakter lainnya dengan cerita yang tidak kalah unik.
Dari setiap karakter tersebut, aku jadi lebih paham penyebab orang bisa mendapat vonis tertentu. Aku juga jadi semakin mengerti bahwa orang tua, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan mental kita. Menurutku ini sangat perlu kita pahami, apalagi sebagai orang tua. Agar kita sebagai orang tua bisa membuat mental anak-anak kita selalu sehat hingga dewasa. Karena tanpa kita sadari, kita sebagai orang tua telah memberikan trauma kepada anak kita di masa kecilnya.
Salah satu adegan favoritku adalah saat Moon Kang Tae kecil yang merasa tidak diperhatikan oleh ibunya. Ibunya fokus mengurus kakaknya yang seorang autis. Bahkan ibunya selalu menyuruh Moon Kang Tae untuk menjaga kakaknya juga. Kejadian ini membuat Moon Kang Tae sangat sakit hati, bahkan hingga dia dewasa. Walaupun sebenarnya ibunya tidak bermaksud untuk tidak memperhatikan Moon Kang Tae. Kondisi seperti ini,
favoritism dalam keluarga sangat sering terjadi, baik disadari ataupun tidak.
Pesan-pesan moral yang terkesan simpel seperti ini, banyak dimunculkan dalam drama ini. Jadi, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Apalagi adegan-adegannya sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Ditambah plot twist di akhir episode membuat para penontonnya tidak ingin drama ini selesai. Walaupun bukan penikmat drama Korea, tetap wajib nonton karena drama ini bukan sekedar drama. Kita akan banyak belajar tentang menjadi manusia dan memanusiakan manusia melalui drama ini. Seperti judulnya, It’s Okay to Not be Okay, kita memang tidak sempurna dan itu tidak apa-apa.
Suka...drakor he33, mbak ilustraainya cantik2 sekali, buat sendiri kah
ReplyDeleteTos! Sama-sama pecinta drama Korea! Iya Mbak, ilustrasinya buat sendiri. Belajar nulis sambil belajar desain juga.
Deleteaku juga suka ini, masuk ke list review kemaren, tapi nga jadi pake. suka ilustrasinya..blognya jadi kayak buku.
DeleteTerima kasih, Kak!
Deletehalo pecinta drakor....
ReplyDeleteilustrasinya keren-keren ....
ReplyDelete